1. Kebiasaan Networking
4. Kebiasaan Berinovasi
6. Kebiasaan Melakukan Sesuatu Sesegera Mungkin
Sumber : http://www.hasbihtc.com
Empat hal yang tak diberitahukan Tuhan kepada manusia, salah satunya adalah rejeki. Esok lusa Anda makan apa? Mendapatkan apa? Anda tidak pernah tahu. Akan tetapi, Tuhan mempersilahkan manusia berikhtiar. Mengusahakannya dengan sungguh-sungguh, seakan masih diberi waktu hidup seribu tahun lagi.
Salah satu yang dapat membuaka jalan ikhtiar itu adalah silaturahmi atau dalam istilah bisnis Anda kenal dengan nama networking. Manusia sejatinya merupakan makhluk komunikasi, artinya tidak bisa tidak, harus berkomunikasi. “Manusia selalu ingin menyampaikan sesuatu,” demikian menurut Aristoteles.
Oleh karena itu, manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia selalu membutuhkan orang lain. Atau dalam teori umum, dikenal dengan istilah “manusia sebagai makhluk sosial”. Singkatnya manusia telah dibekali banyak hal untuk selalu melakukan interaksi dengan manusia lainnya dalam rangka menjalani kehidupannya artinya, manusia tinggal memaksimalkan konsep kodrati ini Seperti bagaimana memaksimalkan telur menjadi sepiring omlet lezat.2. Kebiasaan Bangun Lebih Pagi
Apabila Anda berpikir bahwa pagi adalah suara kicau burung, sinar matahari menembus jendela atau secangkir kopi, semua jawaban Anda tentulah benar. Namun pada hakikatnya, pagi adalah masa depan! Pagi merupakan salah satu elemen penyusun kehidupan.3. Kebiasaan Menetapkan Tujuan
Terlepas dengan cara apa Anda mengisi pagi, misalnya berolah raga, membaca koran, menyusun agenda kerja, menyepa tetangga, beribadah, membereskan rumah atau sekedar menyeduh teh dan mendengarkan lagu, maka bangun pagi dapat membuat Anda menjadi seseorang yang tidak selalu tertinggal. Minimal tak tertinggal sinar hangat matahari yang dapat membuat mood Anda selalu segar.
Tujuan adalah kalimat- kalimat yang selalu Anda tuliskan dalam buku catatan, lamunan, atau mimpi-mimpi kecil sebelum tidur. Tujuan bukanlah apa yang orang kenal sebagai sebuah kesuksesan, bukan pula halaman rumah tangga yang terlihat lebih hijau. Namun, tujuan adalah sesutau yang membuat Anda merasa bersemangat untuk segera mencapainya, sekalipun Anda harus berusaha dengan susah payah.
Thomas Alfa Edison Penemu bola lampu dan Soichiro Honda (pendiri imperium otomotif Honda) adalah segelintir orang yang mampu meraih tujuan (mimpi-mimpinya) setelah melalui jalan yang berliku. “Orang melihat kesuksesan saya hanya 1 Persen. Tapi, mereka tidak melihat 99 Persen kegagalan saya, tutur Honda.
4. Kebiasaan Berinovasi
Janganlah berkecil hati, dengan mengatakan bahwa Anda tidak memiliki kelebihan sama sekali. Yang saya lakukan hanya membakar bambu di pekarangan rumah, ucap Tsai Lun, penemu kertas pertama di dunia. Kegiatan bakar-bakarannya, justru mengantarkannya untuk melihat bentuk bubuk kertas, dari sisa pembakaran yang pada akhirnya dikenal dengan kertas sebagai pengganti dedaunan untuk menulis.5. Kebiasaan Berdoa
Jadi Anda tidak harus cerdas dan memiliki IQ tinggi, kuncinya adalah pada inovasi. Hal-hal baru bisa Anda dapatkan kapan saja dan dimana saja, asalakan Anda berani untuk melangkah jauh dari kebiasan yang menentramkan adalah
Ora et Labora, atau terjemahan dari bahasa latin tersebut berarti, “berdoa dan bekerja”. Doa dan kerja adalah 2 sisi yang tidak bisa dipisahkan. Walaupun kesuksesan tidak dijaminkan, doa sudah tentu merupakan pengharapan.
Dan Seseorang yang berdoa tidak akan merasakan individualism menguasai dirinya. Oleh karena itu, konsep berdoa merupakan konsep perkawanan. Seseorang yang beragama beranggapan bahwa mereka tidak sendiri karena ada Tuhan yang selalu menemaninya.
6. Kebiasaan Melakukan Sesuatu Sesegera Mungkin
Manusia memang bukan mesin yang akan langsung mengerjakan sesuatu setelah diperintah. Akan tetapi ingatlah satu hal, menunda berarti menumpuk pekerjaan. Semakin bertumpuk, Anda akan semakin bingung bagaimana menyelesaikannya.7. Kebiasaan Melakukan Introspeksi
Komputer adalah bisnis kecepatan, semakin cepat proses dalam komputer, maka hasilnya akan semakin baik buat semua demikian kata William Bill Gates, pemilik Microsoft Corp, tentang bisnisnya yang selalu memimpin tren pasar komputer dunia. Karena menurutnya dalam bisnis ini, siapa cepat dia akan menguasai, tidak ada istilah menunda dan terlambat dalam kamus hidupnya. Semua berpacu dengan waktu.
Siapa Anda? Anda adalah apa yang dipikrikan. Bagaimana Anda berpikir menentukan bagaimana Anda bertindak. Bagaimana Anda bertindak menentukan bagaimana orang lain beraksi terhadap Anda. Kalau Anda merasa tidak penting, maka Anda menjadi tidak penting di mata orang lain. Tak akan ada kejayaan di Prancis jika Napoleon tak mengenali dirinya dengan sebenar-benarnya.8. Kebiasaan Tepat Waktu
Hanya tahu kalau dia adalah manusia bertubuh pendek. Napoleon mengenali dirinya lewat potensi yang dimiliki dan juga kekurangan yang harus diperbaiki. Ketika Anda adalah apa yang Anda pikirkan, berarti Anda akan memahami apa yang disebut sebagai kesadaran diri self awareness
Waktu dilhirkan sejak abad ke 13. Kini telah 800 tahun waktu berlaku. Apakah manusia semakin efektif? Atau semakin menghamburkan waktu? Tentu Anda akan merasa kesal jika orang yang ditunggu datang terlambat. Begitu pun sebaliknya.9. Kebiasaan Berderma/sedekah
Setiap hari setiap orang punya agenda. Tentunya Anda tak mau merusaknya bukan? Kunci untuk membuat semua agenda Anda berjalan lancar adalah konsekwensi dengan apa yang telah Anda rencanakan. Konsekuensi tersebut bisa dimulai dengan datang tepat waktu. Menepati sesuatu adalah janji, dan janji adalah hutang. Dengan datang tepat waktu, berarti Anda telah menjadi seseorang yang bertanggung jawab atas apa yang telah Anda janjikan.
Mengurangi apa yang Anda miliki, apakah benar menghilangkan sebentuk kepemilikan? Pemberi terbesar apakah menjadi seorang yang termiskin sedunia. Tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah. Apa maksudnya? Ketika orang kaya merasa fakir, dia akan menjadi serakah dan tidak menyisakan bagian bagi banyak orang. “Semua yang ada di dunia ini, mampu memberi makan yang lebih bagi semua orang. Namun, keserakan dari orang kaya yang fakir adalah penyebab malapetaka di dunia,” ucap Mahatma Gandhi.10. Kebiasaan Penurut
Lalu apakah obat dari kefakiran? Obatnya adalah berderma. Orang yang mengurangi sebagian hartanya untuk membantu saudaranya yang lain walau saudaranya tersebut tidak pernah meminta adalah orang uang tidak pernah fakir. Bisa jadi orang yang suka berderma adalah orang yang menurut Anda miskin, bahkan ia rela berpuasa sehari karena ingin berderma. Dialah sebenarnya orang yang paling kaya sedunia.
Ingat pula pepatah bugis, “resopa temmangingi” [Segala keberhasihan harus ditekuni]. Biasakanlah diri Anda berderma karena dengan berderma, Anda seolah-olah sedang menanam sesuatu yang baik untuk diri Anda dan masa depan yang sedang Anda perjuangkan. Dengan berderma, nama baik Anda dan keluarga akan selalu dilindungi oleh orang banyak. Ketika mendapatkan kesulitan, Anda akan selalu mendapatkan prioritas bantuan.
Pengetahuan manusia itu bisa menjadi tanpa batas, tapi kadang dipersempit dengan sikap sok tahu dan selalu merasa tahu. Tidak ada orang yang lahir dan tumbuh lantas masyur tanpa bantuan orang lain, setidaknya tanpa arahan dari orang lain. Menjadi penurut kadang bisa menyelamatkan sekaligus memberi keuntungan bagi kita. Ingat akibat sikap keras kepala Hitler yang mengabaikan nasihat jenderal terbaiknya, Erich Von Manstein? Hal ini berakibat pada kehancuran dan banyaknya korban di pihak armada tank Jerman ketika melawan armada tank Rusia Operasi Citadel.
Kisah sebaliknya terjadi pada Hilton. Atas perintah orang tuanya, ketika kecil dia tidak merasa malu untuk selalu ia melayani tamu-tamu (orang asing) yang menghuni rumahnya. Sehingga akhirnya bisnis kecilnya ini menjadi imperium besar di abad ini Semoga Bisa Bermanfaat.
Sumber : http://www.hasbihtc.com
0 komentar
Posting Komentar